Penanggalan awal bulan Hijriah ditandai dengan terlihatnya (atau terhitung dapat terlihatnya) bulan sabit muda (hilal) pada saat Matahari tenggelam pada tanggal 29 bulan Hijriah. Jika pada tanggal 29 tersebut tidak teramati hilal atau terhitung tidak mungkin teramati, maka tanggal pada bulan Hijriah akan digenapkan menjadi 30 hari.
Pada tahun ini, 29 Sya’ban 1442 H bertepatan pada tanggal 22 Maret 2023. Konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 22 Maret 2023 pada pukul 00.15 WIB. Pada saat Matahari terbenam di ITERA pada pukul 18:10 WIB, Bulan akan berada di atas horizon barat dengan umur Bulan 17 jam 15 menit. OAIL akan melakukan pengamatan hilal di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG ITERA pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2023. Pengamatan di OZT-ALTS akan dilakukan oleh tim OAIL menggunakan refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah, dan kamera CMOS berwarna. OAIL juga menyediakan 4 teleskop portabel Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.
Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam sudah mencapai +07°:34′:31″ dan azimut Bulan sebesar +273°:33′:16″, dengan beda azimut +03°:02′:12″ dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +09°:13′:36″.
Penentuan awal bulan Ramadhan 1444 H akan tetap mengikuti ketetapan pemerintah Republik Indonesia melalui sidang isbat yang dikoordinasikan oleh Kementerian Agama. OAIL akan membuka pengamatan untuk umum, bagi masyarakat yang berminat untuk hadir, silahkan mengisi formulir pendaftaran di bit.ly/hilal-ramadhan-1444h-itera untuk mendaftar.
