Tim Rukyatul Hilal ITERA telah melakukan pengamatan hilal bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung dan masyarakat pada 28 Februari 2025 yang lalu. Pengamatan ini menggunakan Teleskop Robotik OZT-ALTS yang terintegrasi dengan sistem akuisisi data berbasis kecerdasan buatan. Pengamatan dilakukan sejak pukul 13.00 WIB hingga 18.39 WIB. Tim OAIL berusaha mendapatkan citra bulan sabit muda di siang hari, dibantu oleh kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Dr. Robiatul Muztaba dalam disertasinya. Kecerdasan buatan ini berfungsi sebagai pendeteksi sabit bulan muda dengan memanfaatkan data citra dari teleskop OZT-ALTS.
Pelaksanaan rukyat dilakukan sejak matahari terbenam pukul 18.17 WIB hingga 18.39 WIB. Pada saat matahari terbenam, hilal memiliki ketinggian +03°38’55” dan elongasi +05°09’32” di azimut +263°:58′:02″. Dr. Annisa Novia I.P., sebagai ketua tim rukyatul hilal Ramadan 1446 H OAIL menyatakan bahwa hingga posisi bulan terbenam pada pukul 18.39 WIB, tim Rukyatul Hilal ITERA dan Kanwil Kemenag Lampung belum berhasil mendeteksi keberadaan hilal.
Acara ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, bekerja sama dengan OAIL sebagai salah satu titik pengamatan hilal nasional. Acara ini dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, masyarakat, dan mahasiswa ITERA. Sekitar 200 peserta berkumpul di Taman Alat MKG ITERA. Selain Teleskop Robotik OZT-ALTS, teleskop manual dan binokuler juga disediakan untuk edukasi masyarakat mengenai instrumentasi astronomi yang digunakan untuk mengamati bulan sabit. Kesan masyarakat sangat baik dan antusias dalam melakukan rukyatul hilal di ITERA, dan semoga kerja sama ini terus terjalin di masa depan.
Contoh hilal yang sudah tebal diamati pada 2022