Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) telah memulai kegiatan pengamatan hilal sejak tahun 2017 dan terus konsisten hingga kini. Sebagai salah satu pusat pengamatan hilal yang diakui di Indonesia, OAIL tidak hanya berperan dalam mendukung penentuan awal bulan Hijriah, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan fasilitas yang memadai dan tim yang berdedikasi, OAIL menjadi rujukan penting bagi umat Islam di wilayah Lampung dan sekitarnya dalam mengamati kemunculan hilal, sekaligus memberikan edukasi tentang astronomi Islam kepada publik.
Penentuan awal bulan Hijriah didasarkan pada pengamatan atau perhitungan visibilitas bulan sabit muda (hilal) yang muncul tepat setelah Matahari terbenam pada tanggal 29 setiap bulan Hijriah. Proses ini melibatkan pengamatan langsung dengan mata atau alat bantu optik, serta perhitungan astronomis untuk memastikan kemungkinan hilal terlihat. Apabila pada tanggal 29 tersebut hilal tidak berhasil diamati, baik karena kondisi cuaca, posisi bulan, maupun faktor lainnya, atau berdasarkan perhitungan dinyatakan tidak mungkin terlihat, maka bulan Hijriah yang sedang berjalan akan dilengkapi menjadi 30 hari sebelum memasuki bulan baru. Sistem ini mencerminkan kombinasi antara ilmu falak dan tradisi yang telah dijalankan selama berabad-abad dalam kalender Islam.
Pada tahun ini, 29 Ramadan 1446 H bertepatan pada tanggal 29 Maret 2025. Dengan menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung bahwa konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 29 Maret 2025 pada pukul 19:43 WIB. Pada saat Matahari terbenam pada pukul 18:07 WIB, Bulan akan berada di bawah horison (ketinggian bulan negatif, -02°:36′:00″) dan belum mencapai tahap konjungsi dengan Matahari. Hilal pada tanggal tersebut tidak memenuhi kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat). Kemungkinan besar akan istikmal, bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.
Sedangkan untuk keesokan harinya, pada tanggal 30 Ramadan 1446 H, ketika Matahari terbenam pada pukul 18:06 WIB, posisi Bulan di atas horizon barat dengan umur sabit Bulan 22 jam 42 menit. Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL secara toposentrik, ketinggian Bulan pada saat Matahari
terbenam pada tanggal 30 Maret 2025 adalah +09°:10′:16″ dan azimut Bulan sebesar +282°:50′:21″, dengan beda azimut +08°:58′:11″ dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +13°:39′:09″. Bulan akan terbenam pada pukul 18:50 WIB.
Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) akan mengadakan pengamatan hilal di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG ITERA pada Sabtu, 29 Maret 2025, dan Minggu, 30 Maret 2025. Pengamatan ini bertujuan untuk mempelajari bulan muda secara saintifik, baik pada siang hari (tanggal 29 dan 30) maupun setelah Matahari terbenam (tanggal 30). Tim OAIL akan menggunakan Teleskop Robotik OZT-ALTS, yaitu refraktor triplet apokromat berdiameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm, dilengkapi detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah serta kamera CMOS berwarna.
Pengamatan kali ini tidak dibuka untuk umum, dan OAIL hanya akan memberikan pembaruan melalui Instagram @oail.itera. Masyarakat yang ingin mengetahui hasil atau perkembangan pengamatan dapat memantau akun tersebut. Untuk penentuan 1 Syawal 1446 H, masyarakat diimbau mengikuti hasil sidang isbat yang diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia pada 29 Ramadan 1446 H atau 29 Maret 2025.
Lampung, 26 Maret 2025
Tim Rukyatul Hilal Pusat OAIL
Data Posisi Hilal Syawal 1446 H
Lokasi : OZT-ALTS ITERA
Koordinat : 5°21’46″LS, 105°18’42” BT, 122 mdpl
Tanggal : 29 Maret 2025
Waktu : 18.07 WIB (GMT +7)
Konjungsi Toposentrik : 29 Maret 2025, 19:24 WIB
Tabel 1 Data hasil perhitungan posisi hilal saat Matahari terbenam (toposentrik) pada 29 Maret 2025
Waktu (WIB) | Azimut | Ketinggian | Elongasi | |
Matahari terbenam | 18:07 | +273°:28′:44″ | -01°:09′:04″ | – |
Posisi bulan saat Matahari terbenam | 18.07 | +274°:27′:43″ | -02°:36′:00″ | +01°:45′:01″ |
Bulan terbenam | 18:01 | bulan terbenam terlebih dahulu | bulan terbenam terlebih dahulu |
Beda tinggi Bulan-Matahari : -01°:26′:55
Beda azimut Bulan-Matahari : +00°:58′:59″
Lebar sabit bulan : +00°:00′:00″
Usia bulan saat matahari terbenam : -1 jam 17 menit
Iluminasi bulan : 0,02 %
_____________________________________________________________________________________
Tanggal : 30 Maret 2025
Waktu : 18.06 WIB (GMT +7)
Konjungsi Toposentrik : 29 Maret 2025, 19:24 WIB
Tabel 2 Data hasil perhitungan posisi hilal saat Matahari terbenam (toposentrik) pada 30 Maret 2025
Waktu (WIB) | Azimut | Ketinggian | Elongasi | |
Matahari terbenam | 18:06 | +273°:52′:09″ | -01°:09′:04″ | – |
Posisi bulan saat Matahari terbenam | 18:06 | +282°:50′:21″ | +09°:10′:16″ | +13°:39′:09″ |
Bulan terbenam | 18:50 |
Beda tinggi Bulan-Matahari : +10°:19′:20
Beda azimut Bulan-Matahari : +08°:58′:11
Lebar sabit bulan : +00°:00′:04″
Usia bulan saat matahari terbenam : 22 jam 42 menit
Iluminasi bulan : 0,2 %
*) Perhitungan toposentrik dilakukan menggunakan perangkat lunak Accurate Times (M. Odeh) dengan memasukkan kondisi lokal OZT-ALTS
Gambar 1. Ilustrasi lokasi Bulan terhadap lokasi terbenamnya Matahari dan bentuk hilal Syawal 1446 H
pada tanggal 29 Maret 2025
Gambar 2. Ilustrasi lokasi Bulan terhadap lokasi terbenamnya Matahari dan bentuk hilal Syawa1446 H
pada tanggal 30 Maret 2025
DATA PERKIRAAN CUACA LOKASI PENGAMATAN
Gambar 3. Prediksi Cuaca oleh BMKG untuk Way Hui pada tanggal 29 Maret
(diakses pada tanggal 24 Maret 2025 pukul 11.00 WIB).
Gambar 4. Prediksi Cuaca oleh BMKG untuk Way Hui pada tanggal 30 Maret
(diakses pada tanggal 24 Maret 2025 pukul 11.00 WIB).
Gambar 5. Perkiraan kondisi cuaca berdasarkan lokasi melalui web app clearoutside.com
Sumber Perkiraan Cuaca:
https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?Kota=Bandar%20Lampung&AreaID= 501373&Prov=19
http://clearoutside.com/forecast/-5.35/105.30
Gambar 6. Visibilitas Hilal Syawal 1446 H pada tanggal 29 Maret 2025
Gambar 7. Visibilitas Hilal Syawal 1446 H pada tanggal 30 Maret 2025
LAMPIRAN
Gambar 5. Beberapa gambar Hilal yang berhasil teramati di ITERA
Gambar 6. Bulan muda di siang hari yang teramati di ITERA
Instrumen yang digunakan untuk pengamatan Hilal Syawal 1446 H di ITERA
OZT-ALTS